Bunga Pagoda
(Clerodendrum japonicum Thumb.)
1. Tanaman Bunga Pagoda
- Umumnya, tanaman bunga pagoda tumbuh di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias.
- Tanaman ini termasuk perdu meranggas dengan tinggi 1-3 m.
- Batang tanaman ini dipenuhi rambut halus.
- Daunnya tunggal, bertangkai, dan saling berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua menjari, dan panjangnya dapat mencapai 30 cm.
- Umumnya, bunga pagoda memiliki warna merah cerah yang sangat menarik perhatian. Bunganya yang banyak terdiri atas bunga kecil-kecil yang bertumpuk membentuk pagoda atau stupa. Bunga ini keluar dari ujung tangkai. Bunga pagoda termasuk bunga majemuk.
- Buah tanaman bunga pagoda berbentuk bulat.
- Tanaman bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji.
2. Sifat Bunga Pagoda
Bunga pagoda mempunyai sifat-sifat berikut:
- Akar terasa pahit dan bersifat dingin.
- Daun terasa manis, asam, agak kelat, dan bersifat netral.
- Bunga terasa manis dan dan bersifat hangat.
3. Khasiat Bunga Pagoda
Setiap bagian tanaman bunga pagoda mempunyai khasiat berbeda-beda.
- Khasiat akar pagoda:
- anti radang,
- peluruh kencing (diuretik),
- menghilangkan bengkak,
- menghancurkan darah beku,
- mengatasi sakit pinggang (lumbago) dan nyeri pada rematik,
- mengatasi tuberkulosis paru (TBC paru) yang disertai batuk darah,
- mengatasi wasir berdarah (hemoroid) dan berak darah (disentri),
- mengatasi susah tidur (insomnia), dan
- Mengatasi bengkak (memar) akibat terbentur benda keras.
- Daun pagoda berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah.
- Khasiat bunga pagoda:
- menghentikan perdarahan (hemostatis),
- menambah darah pada penderita anemia,
- mengatasi keputihan,
- mengatasi wasir berdarah, dan
- mengatasi susah tidur (insomnia).
4. Cara Pemakaian Luar dan Dalam
a. Untuk Pemakaian Dalam (Diminum)
- Rebus 30-90 g akar atau bunga pagoda dan airnya diminum secara teratur.
- Buat akar pagoda menjadi serbuk, lalu diseduh dan diminum.
- Giling daun segar pagoda sampai halus, lalu bubuhkan pada bisul, koreng, dan memar.
- Peras daun segar pagoda dan air perasannya dioleskan pada luka berdarah.
5. Cara Pembuatan Ramuan
a. Wasir berdarah
- Sediakan 60 g akar atau bunga pagoda, kemudian cuci bersih.
- Masak dengan usus sapi sampai matang.
- Setelah dingin, kuahnya diminum dan usus sapinya dapat dimakan.
- Keringkan akar atau bunga pagoda secukupnya. lalu giling untuk dijadikan serbuk.
- Ambil satu sendok teh serbuk tadi, lalu masukkan ke dalam satu sloki arak manis.
- Aduk rata, lalu minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur.
- Cuci daun bunga pagoda segar secukupnya, lalu giling sampai halus.
- Tambahkan sedikit madu sambil diaduk merata.
- Bubuhkan ramuan tersebut pada tempat yang sakit, lalu balut.
- Ganti ramuan ini tiga kali sehari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar